Rabu, 01 Oktober 2014

Kepingan Renungan

Logika, pikiran adalah perangkap yang menebarkan jala-jala ketakutan dan kekhawatiran.
Karenanya kita lebih suka berada di zona nyaman yang sebenarnya 'tidak nyaman'.
(R 12 - K)

Janganlah berharap untuk berakhir indah dan bahagia...
Tapi berharaplah dan berdoalah agar dalam proses serta perjalanan mencapai tujuan
kita senantiasa diselimuti kesyukuran, keikhlasan agar berbuah kebahagiaan...
Karena akhir hanyalah suatu 'waktu' yang bersifat 'sesaat' dan 'jeda'
Sedangkan 'proses' bisa menghabiskan seluruh waktu dan hidupmu
(R 12 - K)

Ketika seseorang menjatuhkanmu atau menghempaskanmu
Terimalah dengan ikhlas hati...Dan jadilah seperti bola bekel
Kemudian tunggulah..
Energi yang menjatuhkanmu akan membuatmu melambung lebih tinggi
(R 12 - K)

Mengabaikan janji ibarat menutup kran yang bisa membuat air rizkiNya terhambat mengalir
(R 12 - K)

Kadang kata-kata bisa menjadi belenggu
Hanya karena kita tidak ingin dianggap 'ingkar' terhadap kata-kata yang kita ucapkan
Seringkali kita rela menyakiti hati kita sendiri
(R 12 - K)

Hukum alam itu adil, ada sebab akibat ada timbal balik
Bila dalam hidupmu kau selalu berharap diberi dan lupa untuk membalasnya
Tunggulah waktunya alam akan 'mengambil' sesuatu darimu dengan paksa
dan kau tak dapat mengelak atau menghindarinya
Jadi andaikan kau 'kehilangan' sesuatu saat ini
terimalah dengan ikhlas hati
Karena itu mungkin adalah harga yang harus kau bayar untuk sesuatu
yang pernah kau ambil di waktu lalu
Kemudian bersyukurlah...
Karena hal itu telah membebaskanmu dari 'hutang'
(R 12 - K)

Hidup itu seperti lintasan lomba lari
Garis finish (akhir) adalah garis start (awal)
Walau demikian kita tetap harus berlari
(R 12 - K)

Kadang, kita memang perlu jatuh ke dalam lubang dan meraskan luka serta sakitnya
Itu bukan berarti Tuhan menuntunmu ke jalan yang salah
atau membuatmu  mempertanyakan kasih sayang dan kebijakanNya
Tapi Tuhan ingin agar engkau menemukan mutiara hikmah
yang tersimpan di dasar lubang tuk bekal perjalanan hidupmu selanjutnya
(R 12 - K)



Jumat, 26 September 2014

Puisi Cinta Kahlil Gibran



Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
Ketika kita menangis?
Ketika kita membayangkan?
Itu karena hal terindah di dunia tidak terlihat

Ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita,
kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru

Kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba.
Karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya
orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu
masih menunggunya dengan setia.

Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan kamu
masih bisa tersenyum dan berkata “aku turut berbahagia untukmu”
Apabila cinta tidak bertemu...bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembali ke alam bebas lagi.

Kau mungkin menyadari,
bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya
Tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Orang yang bahagia bukanlah mereka
yang selalu mendapatkan keinginannya,
melainkan mereka yang tetap bangkit ketika mereka jatuh,
entah bagaimana dalam (berat) perjalanan kehidupan.

Kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada,
cintamu akan tetap di hatinya sebagai penghargaan abadi
atas pilihan-pilihan hidup yang telah kau buat.

Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata aku lupa...
Menunggu selamanya ketika kamu berkata tunggu sebentar
Tetap tinggal ketika kamu berkata tinggalkan aku sendiri
Membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkatabolehkah saya masuk ?

Mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
Bukanlah apa yang kamu lihat,
melainkan apa yang kamu rasa,
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan,
melainkan bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang
Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
Melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu
Akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Kadangkala, orang yang paling mencintaimu
Adalah orang yang tak pernah menyatakan cinta kepadamu,
karena takut kau berpaling dan memberi jarak,
dan bila suatu saat pergi, kau akan menyadari
bahwa dia adalah cinta yang tak kau sadari
(Kahlil Gibran)

Selasa, 23 September 2014

Waktu

Waktu...

Waktu adalah panggung untuk berekspresi di dunia
Seringkali waktu dan pikiran tidak seirama menjadi sebuah harmoni
Hingga pada akhirnya waktu pun berubah menjadi belenggu

Kita berlari mendaki mengejar mimpi-mimpi
Tapi  terkadang 'proses' itu membuat kita tidak menikmati waktu
Hingga perjalanan hidup pun terasa hampa dan jemu

Alangkah damainya bila kita dapat mengajak pikiran tuk duduk bersama
Melewati detik demi detik, hari demi hari  bersama raga dan jiwa
Karena yang meresahkan adalah ketika kita menikmati sesuatu
Tapi pikiran tidak ikut hadir, atau jiwa tidak menyertai
Seperti menikmati keindahan terbenamnya matahari
Pesonanya akan terasa hambar ketika pikiran
pergi mengembara di tempat lain memikirkan yang tidak ada

Adalah rasa syukur sebaik-baiknya pilihan
Untuk membuat raga, jiwa dan pikiran sejenak tuk bersatu
Melewati waktu dalam kebersamaan
Sehingga waktu seakan berhenti bergulir
dan aromanya menghadirkan kedamaian
(R 12 - K)

Mutiara Cinta 2


“Apalah artinya cinta…
Bila hanya memadukan dua raga
Tanpa menjadikannya sejiwa”


“Janganlah memaksa bila cinta yang bersemi tidaklah memiliki
Mengertilah seperti bumi
yang senantiasa menuntun sang rembulan mengitari mentari
Dan rembulan pun memberi cahaya bagi bumi kala hampa
Keduanya memang terpisah
Tapi mereka tetap saling menjaga”


“Memang meresahkan menyembunyikan kebenaran,
 tapi lebih meresahkan lagi bila kita menyembunyikan perasaan kita kepada seseorang yang amat sangat kita cintai”


“Kita semua sedang mati di alam kehampaan
Kita baru bisa hidup di alam kehangatan
Saat cinta kasih telah menyelimuti hati dan jiwamu”


“Say with Flowers...
belum tentu ia menerima cintamu
Tapi Say with Love..
maka walaupun kau hanya
memberinya sebentuk kerikil
Tapi baginya menjadi seindah mutiara”


“Cinta adalah anugerah yang diberikanNya
agar kita belajar menjadi lebih dewasa dan bijaksana”


“Dunia ini sebenarnya begitu gelap gulita
walau matahari dan jutaan bintang menyinari tanpa henti
Hanya dengan cinta kasihlah dunia ini
akan menjadi begitu gemerlap”


”Tak perlu kata untuk menyatakan cinta
Tatapan penuh cinta adalah kata terindah
untuk mengungkapkan perasaan cinta”

 
“Cinta bukanlah air tapi mampu menyejukkan
Cinta bukanlah api tapi mampu menghangatkan
Cinta bukanlah pelangi tapi mampu mewarnai
Cinta bukanlah cahaya tapi mampu menerangi
Cinta bukanlah gerhana tapi mampu membutakan
Cinta bukanlah bara tapi mampu meluluhkan
Cinta bukanlah samudera tapi mampu menenggelamkan
Cinta bukanlah ombak tapi mampu menghempaskan
Cinta bukanlah arak tapi mampu memabukkan
Cinta bukanlah syair tapi begitu puitis
Cinta bukanlah madu tapi begitu manis
Jadi apa itu Cinta ?”
(R 12 - K)

Tentang Rasa

Kusekedar ingin menikmati perasaan yang bersemi ini
Perasaan yang membuatku ingin berbagi
Dan menyemai benih kasih...
Biarlah rasa ini merekah
Walau mungkin hanya sepanjang musim
Ataukah sepenggal malam
Biarlah rasa ini mewangi
Yang mungkin kan tinggalkan sebentuk kenangan
Ataukah menghilang tanpa bekas
Dan biarlah rasa ini hadir tanpa kata
tuk mendefinisikannya
Karena kata kadang mengaburkan arti hakiki
Sedangkan cinta memiliki ribuan makna
Tergantung pada setiap jiwa yang mengecapnya
Dan cinta tak harus selalu mewujud
dalam suatu jalinan atau ikatan
(R 12 – K)


Kusyukuri setiap putik rasa yang singgahi hatiku
Walau pada akhirnya rasa itu menorehkan luka
Karena kusadari...
Setiap rasa yang tumbuh di serambi hatiku
Kan membawaku melayang terbang ke alam
keheningan yang dipenuhi kuntum inspirasi
Dan kusadari...
Setiap luka yang kualami kan membuat jiwaku
lebih termurnikan
Karenanya...
Ku takkan pernah menyalahkan atau membenci
Setiap kuncup hati yang merekahiku dengan harapan hampa
Atau bagai duri yang menaburkan pedih
Karena kusadari...
Setiap kisah adalah bagian dari liku hidupku
Yang telah tertulis dalam buku takdirNya
(R 12 – K)


Mungkin...
Cinta ini telah berganti kisah
Mungkin...
Rasa ini telah pindah ke hati yang lebih indah
Dan luka yang dulu tak lagi menyiksa
Dan bayangan masa lalu tak lagi merona
Tapi apa artinya itu semua
Bila cinta ini mengeuntai cerita sedih kembali
Dengan goresan tinta air mata dari hati
yang merintih pedih
(R 12 – K)


Rasa itu masih ada
Tak menghilang tak jua berkembang
Terpendam dalam di lembah jiwa
Mungkin berdormansi
Entahlah...
Ku tak tahu apakah nanti benih rasa itu
Kan membusuk atau bertunas
Yang ku tahu...
Rasa itu kadang bergetar bila ada hadirnya
Walau hanya tuk sesaat
(R 12 – K)


Biarlah rasa ini hanya menjadi cerita lalu
Yang alurnya pun tak penuh liku
Merekah semalam kemudian layu

Tapi menjadi kisah cinta sempurna
Yang tanpa cela tanpa noda
Yang takkan habis tuk dituturkan
Dan selalu indah tuk diangankan
Dan selalu manis tuk diimpikan

Biarlah ini hanya menjadi cerita lalu
Tapi kenangannya bagai lentera
di gelapnya samudera kehidupan
Dan wanginya mengendap di kalbu
yang kan hadirkan senyuman
di kala kepedihan melanda jiwa

Biarlah ini hanya menjadi cerita lalu
Tapi menjadi panduan sepanjang hidup
Selalu berbinar dan takkan pernah redup

Biarlah ini hanya menjadi cerita lalu
(R 12 – K)


Pasangan sejati bagai rumah terindah
Yang membuatmu merasa nyaman
tuk menjadi dirimu sendiri seutuhnya
Tak perlu jubah tuk tutupi raga
Tak perlu topeng tuk sembunyikan rupa
Tak perlu manik kata dalam tutur bahasa
Karena kau telah saling mengerti
Karena kau telah saling melengkapi
Hingga cela dan noda bukan sesuatu
yang dapat goyahkan pondasi kasih
(R 12 - K)