PESAN TUK PASANGAN JIWAKU…
Pasangan jiwaku, untaian kata ini
kurangkai dalam keheningan malam. Dalam kesunyian yang membuatku serasa
mengembara di alam antah berantah yang diliputi kedamaian. Pasangan jiwaku, aku
begitu menikmati bila malam semakin kelam dan aku melewatinya dalam kesendirian,
karena itu akan membuatku bisa memasuki keheningan pikiranku, membuat merenungi
setiap pengalaman dan perbuatan yang telah aku lalui dan jalani. Yang membuatku
lebih tersadar, yang membuatku lebih mengerti hakikat kehidupan.
Pasangan jiwaku pernahkah kau mengalami
ketika hembusan nafas malam mengalun dalam nadimu, kau menjadi lebih bisa
mendengar suara hatimu dan melihat jelas gambaran hidupmu. Seringkali malam
membuat pikiranku menerawang dan mengenang masa lalu yang kemudian memberiku
kepingan pembelajaran atau menembus
jauh ke masa depan dimana aku
dapat menguntai mimpi-mimpi indah yang akan membuatku bahagia. Tapi yang
membuatku damai adalah ketika kelembutan hatiku menyadarkan akan khilafku dan
memberi kesempatan pada diriku untuk menjadi lebih baik. Pasangan jiwaku, suara
hati tidak menghakimi dan menggurui tapi penuh keteduhan kasih, hingga membuat
jiwa kita merekah dewasa.
Pasangan jiwaku, malam ini aku sedang
resah dan aku kan mencurahkan kegundahanku pada hatiku. Telah lama kuarungi
samudera cinta dan telah banyak dermaga hati yang telah aku labuhi, tapi dalam
sekian waktu perjalananku, aku seringkali masih merasa hampa, seakan ada ruang
di dalam jiwaku yang belum utuh terisi yang membuatku masih haus akan cinta dan
terus mencari dan mencari.
Pasangan jiwaku, dalam perjalanan ku
mengarungi samudera cinta, aku sering terluka dan berduka, yang kadang
membuatku bertanya “Apa kesalahanku ?, Adakah yang salah dengan diriku?”. Hal itu membuatku sering memasuki dimensi perenungan yang cukup dalam, untuk mengetahui akar permasalahan yang selama ini sering membayangiku. Mungkin cinta
itu tak salah, yang salah adalah
caraku menilainya, memahaminya, dan menjalaninya hingga yang seharusnya cinta
membawa bahagia malah memberiku kepedihan dan air mata.
Pasangan jiwaku,
dalam keheningan jiwaku tiba-tiba saja aku tersadar… dan seakan mendapat sebuah jawaban. Ya.. mungkin selama ini aku belum benar-benar mencinta,
mungkin selama ini baru mataku yang jatuh cinta, mungkin selama ini baru
telingaku yang mencinta, mungkin selama ini baru indera dan pikiranku yang
mencinta sedangkan hatiku belum benar-benar jatuh cinta.
Pasangan jiwaku, kali ini aku tak ingin
salah lagi menguntai cerita cinta, kali ini aku tak ingin salah lagi
menambatkan hatiku di dermaga jiwa. Kali ini aku akan mendengar suara hatiku,
kali ini kubiarkan hatiku memilihkannya untukku dan takkan kubiarkan suara
mata, telinga dan pikiran mempengaruhi jiwaku. Karena suara pikiran seringkali
dipenuhi prasangka yang membuatku dilanda keresahan, atau suara mata yang
seringkala membuatku tergoda dan mengagumi pesona lainnya.
Pasangan jiwaku, walau bagiku kau masih
menjadi misteri, aku kan tetap menanti. Aku akan buat pengharapan pada Tuhan
agar nanti ketika sudah waktunya takdir menjemputku tuk bertemu denganmu,
semoga aku dapat mengenali taman hatimu, ruang jiwamu, serambi pikiranmu,
keindahan rupamu, getar rasamu, detak jantungmu, tatapan matamu, harum nafasmu,
bisikan suaramu dan sentuhan lembutmu, hingga aku tak salah memilih, ku tak
salah menguntai hati.
Pasangan jiwaku, aku sadar bahwa tak
semua keinginan akan terpenuhi, tak semua mimpi nyata terjadi, karena itu
semoga kesadaran selalu menuntunku, cahaya kebijaksanaan selalu menerangi
hingga ku takkan menyesali bila ternyata mengayuh bahtera jiwa bersamamu
adakalanya badai datang melanda hingga perjalanan bagai melewati belukar
berduri, dan semoga aku akan tetap
mensyukuri hadirmu di sisiku dalam setiap langkah hidupku mengarungi derasnya
kehidupan.
Pasangan
jiwaku, aku sadar… kau dan aku tumbuh dan didewasakan di lingkungan yang
berbeda, mendapatkan pengalaman yang berbeda dan mungkin dididik dengan cara yang berbeda,
karena itu tidak dapat dihindari bila ada perbedaan di antara kau dan aku. Tapi
aku percaya, bila takdir memilihmu untukku berarti ada hal yang mempersatukan
kau dan aku. Semoga kita dapat menemukan persamaan itu dan menjadikannya tali
pengikat penguat renda cinta diantara kita, dan perbedaan-perbedaan yang ada,
yang tak mungkin dipersatukan biarlah itu menjadi ornamen penghiasnya.
Perbedaan tak harus selalu dipersamakan, perbedaan tak seharusnya menjadi
halangan untuk saling menghargai satu sama lain.
Pasangan jiwaku, aku percaya suatu
jalinan cinta yang indah adalah apabila satu sama lain saling menuntun,
membimbing, melengkapi hingga satu sama lain menjadi lebih dewasa, bijaksana,
dan lebih memahami hakikat kehidupan hingga
kehadiran kau dan aku, cinta yang
bersemi diantara kau dan aku menjadi berkah bagi keluarga, bagi sesama manusia
dan bagi dunia yang kehadirannya bagai pelita yang menyinari kegelapan atau
bagai bunga yang menebarkan keharuman ke segala penjuru bumi. Semoga…
Pasangan jiwaku, apa yang
bisa membuatmu bahagia ? Pasangan jiwaku tahukah kau apa yang bisa membuatku
bahagia ? Pasangan jiwaku aku percaya pada saat kita memberi, pada saat kita
berbagi kepada orang lain, saat itulah kita akan dapatkan kebahagiaan yang
sesungguhnya. Aku berharap semoga dalam mengarungi samudera kehidupan
bersamamu, kita dikarunia kelimpahan hingga kita bisa membagi kepada mereka
yang kekurangan, kepada mereka yang membutuhkan. Dan andaikata kita tak
dikarunia kelimpahan, semoga kita tetap tidak lupa untuk membagi. Mungkin kita
tak dapat memberi materi, tapi kita bisa membagi cinta, membagi keteladanan
atau membagi petuah bijak.
Pasangan jiwaku, semoga mata jiwaku
lebih terbuka bila bersamamu hingga aku bisa melihat lebihmu, kebaikanmu,
kelembutanmu, pesona tersembunyimu, keanggunan budimu hingga membuatku lebih
mencintaimu, membuatku lebih menyayangimu, membuatku takkan pernah berpaling
darimu walau hanya tuk sesaat.
Pasangan jiwaku, aku sadar bila tak
mudah tuk mendapatkan dirimu sesuai dengan inginku dan harapanku. Kadang
sebagian yang lain hanya bisa berdiam diri dan menanti keajaiban tanpa berupaya
tuk lebih menyempurnakan diri, lebih mendewasakan diri. Aku percaya, bila kita
tak henti tuk menjadi manusia yang lebih baik, lebih arif, lebih berbudi, lebih
bijak, tanpa dicari, tanpa perlu mendaki tebing tinggi, suatu saat Tuhan akan
mempertemukan pasangan jiwa kita sesuai dengan keinginan, harapan yang senantiasa kita panjatkan dalam doa-doa kita melalui caraNya yang indah yang tak pernah kita duga atau pikirkan sebelumnya. Dan
semoga aku menjadi salah satunya. Semoga…